PASTEURISASI SUSU KEDELAI
Pasteurisasi merupakan salah satu proses penting dalam pengolahan susu kedelai untuk memperpanjang umur simpannya dan menjamin keamanan konsumsi. Proses ini sangat relevan bagi siswa Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di SMK Negeri 1 Kedawung Cirebon karena membekali mereka dengan keterampilan praktis untuk memproduksi produk pangan yang berkualitas dan layak jual.
Pembahasan: Pasteurisasi Pengolahan Susu Kedelai
Susu kedelai adalah emulsi air dan protein yang sangat mudah rusak karena merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme, yang dapat menyebabkan perubahan rasa, aroma (seringkali menjadi asam), dan tekstur. Pasteurisasi adalah proses pemanasan terkontrol yang bertujuan untuk:
Membunuh Bakteri Patogen: Menghilangkan sebagian besar mikroorganisme penyebab penyakit yang mungkin ada dalam susu kedelai.
Mengurangi Jumlah Mikroba Perusak: Menurunkan total mikroorganisme hingga batas aman, yang secara signifikan memperlambat proses pembusukan.
Mempertahankan Kualitas Gizi dan Sensorik: Dilakukan pada suhu di bawah titik didih (100∘C) dan dengan waktu yang tepat agar tidak merusak nutrisi dan cita rasa khas susu kedelai secara berlebihan. Pemanasan berlebihan dapat merusak asam amino esensial dan menyebabkan denaturasi protein yang berlebihan.
Metode Pasteurisasi Susu Kedelai
Ada dua metode pasteurisasi utama yang umum diaplikasikan, termasuk dalam skala praktik di sekolah kejuruan:
Ekspor ke Spreadsheet
Untuk produksi skala industri rumah tangga atau praktik di SMK, pasteurisasi yang sering direkomendasikan adalah sekitar 70∘C selama 30 menit (seperti yang dicontohkan dalam pedoman Industri Rumah Tangga Pangan) atau menyesuaikan dengan kondisi yang optimal untuk mempertahankan karakteristik produk terbaik.
Contoh Nyata di Lingkungan SMK Negeri 1 Kedawung (Jurusan APHP)
Meskipun informasi spesifik tentang Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di SMK Negeri 1 Kedawung Cirebon kurang detail, kita dapat membuat ilustrasi kegiatan praktik yang sangat relevan dan sering dilakukan dalam kurikulum APHP:
1. Praktik Produksi Susu Kedelai Pasteurisasi
Siswa APHP di SMK Negeri 1 Kedawung akan menerapkan tahapan pasteurisasi sebagai bagian dari mata pelajaran produktif, dengan langkah-langkah kritis sebagai berikut:
Ekspor ke Spreadsheet
2. Pengendalian Kualitas (Quality Control)
Dalam praktik APHP, pasteurisasi bukan hanya soal teknik, tetapi juga tentang pengendalian mutu. Siswa akan belajar mengukur:
Suhu dan Waktu: Memastikan suhu 70∘C dipertahankan selama 30 menit. Jika suhu tidak tercapai, pasteurisasi akan gagal membunuh mikroba patogen.
Uji Cita Rasa: Membandingkan susu kedelai yang dipasteurisasi dengan suhu dan waktu berbeda untuk melihat dampak terbaik terhadap rasa (meminimalkan rasa langu atau rasa gosong).
Uji Umur Simpan Sederhana: Menyimpan produk di kulkas dan mencatat hari ke berapa mulai muncul perubahan tekstur, aroma, atau rasa, untuk menentukan perkiraan umur simpan.
3. Aspek Kewirausahaan
Keterampilan pasteurisasi ini sangat penting dalam menciptakan produk unggulan sekolah yang memiliki umur simpan lebih lama tanpa bahan pengawet kimia. Lulusan APHP SMK Negeri 1 Kedawung dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk:
Memulai Usaha Mandiri: Memproduksi susu kedelai kemasan yang aman, berkualitas, dan tahan lama (misalnya 7-14 hari di kulkas), yang menjadi nilai jual utama di pasaran.
Penerapan Standar Industri: Memahami konsep Titik Pengendalian Kritis (TPK) dalam proses pasteurisasi, yang merupakan pengetahuan dasar dalam sistem keamanan pangan seperti HACCP.
Dengan demikian, praktik pasteurisasi pengolahan susu kedelai tidak hanya mengajarkan teknik pengawetan, tetapi juga menanamkan pemahaman akan keamanan pangan, pengendalian mutu, dan peluang kewirausahaan di bidang agribisnis pengolahan hasil pertanian.
WOWW,kereennn
BalasHapusWOPYUUU
BalasHapus